Posts Tagged With: Choi Min Jung

UMMA!!! sequel [1/?]

Umma!!! Sequel [1/?]

Author: Mizuhashi Asuka a.k.a Hyominstal

Poster by: Mizuhashi Asuka a.k.a Hyominstal

Genre: romance, friend ship, family

Cast:    Jung Yoogeun / Jung Yonggeun

Lee Cheonsa

Choi Min Jung

Krystal Jung

Choi Minho

Choi Sulli

Lee Taemin

Other cast: temukan sendiri!!

Disclaimer: plotnya punyaku, castnya punya tuhan kecuali Krystal itu punyaku *ngarep*

Karena banyak yang minta untuk dilanjutin ffku yang umma!!!  di shining effection, makanya aku buat deh sequelnya. Happy reading^^

YANG SILENT READER, PLAGIATOR, BASHING SEMOGA DOSANYA BERLIPAT!

Semuanya membelalakkan matanya melihat adegan itu.

Wajah Minho seketika berubah menjadi merah, setelah dicium oleh Krystal.

“mwo? Ternyata Umma melakukannya” kaget Yoogeun. Jujur dia kaget kalau Krystal akan mengabulkan permintaannya.

“ehemm” Taemin berdehem keras.

Akibat deheman itu membuat ciuman itu berakhir.

“aku cemburu Hyung” Taemin memanyunkan bibirnya.

“MWO?” kaget semuanya.

“aku bercanda just kidding” Taemin menampakkan wajah polosnya sehingga orang lain tidak tega memarahinya.

“aku kirain Taemin Oppa dan Minho Oppa gay, tapi ternyata tidak. Kasihan kan aku dan Sulli” ucap Krystal.

“Sulli? Hyung Sulli itu kan yang ikutan cf nanas’b bukan?” tanya Taemin meyakinkan.

Minho mengangguk “memang kenapa?”

“Krystal, Sulli menyukaiku?” tanya Taemin.

Krystal mengangguk. “iya, dari dulu dia suka curhat terus tentang Oppa”

“kyaaa Sulli tunggu aku” Taemin berlari mengejar cintanya.

“aku pergi dulu” pamit Yoogeun.

Tess

Setetes air bening dan dingin itu keluar dari mata Krystal. Baru saja mereka semua tertawa akibat ulah Taemin, sekarang berubah tawa mereka menjadi isakan.

“hyung, aku  percayakan Yoogeun padamu” ucap Minho tulus pada appa Yoogeun yang tak lain adalah Yonghwa *anggap aja Yonghwa itu gak masuk CN blue*.

“iya Minho, aku berusaha akan merawatnya dengan baik” janji Yonghwa.

“appa, Umma, Ahjussi, aku sayang kalian. Aku sayang semuanya, tenang saja aku akan kembali walaupun itu seratus tahun lagi” baru berumur 4 tahun, tapi Yoogeun sudah bisa berbicara layaknya orang dewasa.

“iya sayang” Krystal memeluk Yoogeun, disusul oleh Minho dan yang lainnya.

“selamat tinggal, Yoogeun sayang kalian” dapat dilihat Yoogeun mengusap air mata dipelupuk matanya.

Sungguh, baru kali ini Yoogeun merasakan perpisahan yang menyakitkan. Padahal sebelumnya dia pernah merasakan perpisahan dengan appanya dulu, tapi tidak sesakit sekarang.

Yonghwa membantu Yoogeun menaiki mobilnya lalu menutup pintu mobil.

Dari balik kaca jendela, Krystal dapat melihat Yoogeun sedang melambaikan tangannya pada dirinya. Karena tidak rela melepas Yoogeun, Krystal berlari menyusul mobil yang dinaiki Yoogeun.

Walau kecepatan mobil itu tidak sebanding dengan tenaganya, dia terus berlari. Hingga dia tersandung batu dan terjatuh ke aspal. Sampai mobil Yoogeun tidak terlihat lagi.

“sudahlah, tidak baik untuk wanita cantik sepertimu menangis di jalan sepi seperti ini. Bukankah Yoogeun juga sudah berjanji akan kembali lagi?” Minho menepuk punggung Krystal menenangkan hati wanita itu. Karena dia tidak mau menyakiti hati wanita di dekatnya itu, dia takut sekali menyakiti hati Krystal dia takut Krystal akan trauma. Krystal bagaikan kapas putih yang tidak ternodai oleh apapun.

.

“akhirnya sampai juga, bagaimana Yoogeunie kau suka dengan rumah yang baru kita renovasi ini?” tanya Yonghwa ketika mereka sudah sampai di rumah.

Yoogeun hanya mengangguk lemas.

“heyy..kau tidak suka dengan rumahnya?” Yonghwa berpura-pura marah agar dapat menghibur Yoogeun.

“aku tidak menjawab tidak suka. Kan tadi aku mengangguk” jawaban yang mengecewakan. Yonghwa ingin menghibur Yoogeun, tapi kenapa jawabannya malah seperti itu? Tidak berekspresi.

“Yoogeunie~!!!” suara Shin Hye (umma Yoogeun) membuat anak dan ayah itu membalikkan badannya.

Tidak seperti anak kecil pada umumnya yang selalu memeluk ummanya ketika ummanya kembali,  Yoogeun hanya memberikan seulas senyum pada ummanya dan berjalan ke arah kamar dan Menutup pintunya.

“ada apa dengan anak itu?” bingung Shin Hye. Yonghwa mengangkat bahunya pertanda kalau dia tidak tahu “mungkin anak itu masih sakit dengan perpisahan yang dialami tadi” ucap Yonghwa.

“Oppa, tadi ada surat dari perusahaan, aku tadi menyimpannya di laci ruang kerja Oppa” ucap Shin Hye memperingatkan Yonghwa.

“ohh baiklah besok aku baca. Lebih baik sekarang kita tidur” ucap Yonghwa.

@morning

Tokk..tokk..tokk

“HEY..JUNG YONGHWA KAMI TAHU KAU ADA DI DALAM, CEPAT KELUARRRR~” teriak seorang namja berambut gondrong, memakai pakaian yang biasa, hampir mirip dengan preman sambil menggedor-gedor pintu rumah Yonghwa.

“hoammm” Yonghwa menutup mulutnya karena takut ada lalat yang masuk ketika dia menguap.

Diikuti juga oleh istrinya.

“ada apa Oppa?” bingung Shin Hye.

“aku juga tidak tahu. Lebih baik kita periksa saja.”

Ceklekkk

“heyy..mana uangnya” namja yang mirip preman itu langsung menarik kerah baju tidur Yonghwa.

“heyy..ada apa ini? Uang apa?” tanya Yonghwa yang tidak mengerti dengan ucapan preman itu.

“jangan pura-pura tidak tahu, kau tidak baca surat yang bank berikan padamu?” lelaki itu melepas cengkramannya.

“mung..kin..ssurat..yang..kkke..marin itu Oppa” gugup, tegang bercampur menjadi satu. Tangan keduanya bergetar. Shin Hye segera pergi ke ruangan kerja Yonghwa dan mengambil surat yang disimpan olehnya. Lalu kembali lagi keluar.

“ini Oppa” dia memberikan surat itu pada Yonghwa. Yonghwa membuka amplop kuning itu dan membaca satu persatu kata yang tertulis di surat itu.

“APA? PERUSAHAAN BANGKRUT?” tangan yang semula bergetar, kini tambah bergetar hebat. Bagaimana tidak perusahaan yang dia bangkit dari nol kini bangkrut? Siapa yang membuatnya seperti ini? Rasanya dia tidak punya musuh. Atau mungkin Kyuhyun? Namja yang dulu menjadi saingannya untuk mendapatkan Seohyun?  Tapi buat apa dia melakukannya? Toh Seohyun sudah menjadi istrinya, bahkan Seohyun sedang mengandung muda.

“jadi bagaimana Oppa?” tanya Shin Hye polos.

“kita pergi dari rumah ini, kita bisa tinggal di rumah orang tuaku. Harta tidak ada apa-apanya, karena aku memiliki harta yang tidak terhingga harganya” ucap Yonghwa.

“apa?”

“kau dan Yoogeun. Kita akan tinggal bersama walaupun itu di rumah yang sempit sekali pun” ucap Yonghwa tenang. Memang cinta dan kasih sayang lebih berharga dibanding dengan kekayaan.

.

“Umma, Appa, kenapa kita harus tinggal di rumah kakek dan nenek?” tanya Yoogeun. Mungkin Yoogeun saat ini tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarganya, tapi tidak tahu suatu saat nanti.

“anggap saja ini liburan sayang” dusta Yonghwa. Jujur dia tidak tega membohongi anak kecil seperti Yoogeun.

“Yonghwa, anakku akhirnya kau ke sini juga. Kau sudah dewasa rupanya” Stephanie menyambut kehadiran putra, menantu dan cucunya di pintu gerbang.

“mana appa umma?” tanya Yonghwa.

“ya biasa kakek tua itu sedang menghabiskan hidupnya di tempat pancingan” kesal Stephenie. Selalu saja begini pasangan itu, walau sudah tua, tetapi kebersamaan tetap menyelimuti mereka.

“umma boleh kalau aku tinggal di sini?” tanya Yonghwa hati-hati. Awalnya Stephanie terlihat marah, tetapi__

“ya boleh, umma malah senang sekali. Itu juga jaga-jaga kalau nanti umma mati, kan ada yang menjaga rumah ini” seru Stephanie.

“gomawo umma” Yonghwa mencium tangan ummannya.

Mereka sekeluarga itu memasuki rumah Stephanie dan Yunho.

.

6 bulan kemudian

Krystal menggandeng tangan appanya menuju altar, yang di sana sudah ada Minho yang menanti pengantin wanitanya.

Kibum (ayah Krystal) melepas tangan Krystal menyerahkannya pada Minho yang akan menuntun Krystal ke atas altar untuk mengucapkan janji suci mereka.

“Jung Soo Jung apa kau bersedia menjadi istri Choi Minho, saling mengasihi dan mencintai sampai maut datang menjemput?” pendeta itu bertanya pada Krystal.

Krystal mengalihkan pandangannya ke semua penjuru gereja. Di mana orang yang dia inginkan saat ini? Kemana Yoogeun? Apa dia tidak mau melihat appa dan ummanya menikah?

“Umma mianhae aku hanya bisa bersembunyi di sini” Yoogeun menyeka air mata di pelupuk matanya. Dia tidak mau kalau Minho dan Krystal merasa kasihan padanya melihat keadaannya yang sudah miskin seperti ini.

“ya saya bersedia” akhirnya jawaban yang ditunggu-tunggu oleh pengantin lelaki dilontarkan.

“Choi Minho apa kau bersedia menikah dengan Jung Soo Jung menjaga dan mencintainya sampai maut memisahkan kalian?” pendeta itu bertanya pada Minho.

“ya saya bersedia” tanpa banyak waktu seperti yang tadi dilakukan Krystal, Minho menjawabnya dengan wajah yang berseri-seri.

“sekarang kalian bisa menukar cincin kalian masing-masing” seru sang pendeta.

Minho mengambil cincin dari tempatnya dan menyematkannya di jarimanis Krystal.

“heyy..kenapa tanganmu bergetar?” bisik Minho ketika dirasakannya tangan Krystal bergetar tak karuan.

“ahh tidak aku hanya tegang saja” Krystal tidak menceritakan rasa rindunya pada Yoogeun.

Sekarang giliran Krystal yang menyematkan cincin di jari Minho.

“mulai sekarang kalian resmi menjadi pasangan suami istri. Saling mencintailah kalian sampai tua bahkan sampai maut memisahkan kalian” pesan pendeta itu.

“baiklah sekarang acara pelemparan bunga, bagi yang mau ikut silahkan berkumpul di sumber suara” sang MC membacakan acara selanjutnya.

“Krystal kamu lempar bunganya ke arahku oke” Sulli membisikkan keinginannya pada Krystal.

Sementara Taemin juga membisikkan sesuatu pada Minho.

“hyung, lempar bunganya ke arahku ya” bisiknya.

Minho dan Krystal berjalan ke tempat pelemparan bunga. Semua orang berharap kalau bunganya ke arah mereka. Namun Minho dan Krystal punya rencana sendiri untuk melempar bunga itu pada siapa.

“siap ya satu..dua..tiga” dalam hitungan ke tiga, bungapun terlempar.

Greebb

“yeyy aku dapat” seru Sulli dan Taemin bersamaan.

“Oppa aku yang duluan” ucap Sulli.

“anio..aku duluan iya kan hyung?” Taemin mengedipkan matanya ke arah Minho memberi tanda kalau Minho harus berbohong.

“ya sudah pernikahan nanti, kalian yang harus menyusul kami” seru Krystal.

@night

“gak salah Luna Unni memberikan baju tidur yang transparan seperti ini?” Krystal shock ketika mendapati sebuah kado dari Luna yang memberikan baju tidur transparan.

“Luna Unni pasti sudah ketularan dengan otak yadongnya Jonghyun Oppa” gerutu Krystal.

“kau kenapa Krys?” tanya Minho yang baru keluar dari kamar mandi.

“MINHO OPPA?” kaget Krystal melihat Minho yang hanya menutupi sebagian tubuhnya dengan handuk.

“kenapa? Kau kaget ya melihatku yang tampan ini?” goda Minho. Emang Oppa sudah tampan dari dulunya juga, batin Krystal.

“Oppa aku ke kamar mandi dulu, mau ganti baju” pamit Krystal.

“aishh apa aku harus pakai baju ini?” Krystal terus memperhatikan baju yang diberikan Luna itu dari atas sampai bawah.

“ya sudah tak apa, dari pada pakai baju pengantin yang menggerahkan ini” pasrah Krystal.

Dia mengganti baju pengantinnya dengan pakaian ‘transparan itu’

“tapi kok jadi dingin jika pakai baju ini?” bingung Krystal.

“gak bakal masuk angin nih?” Krystal bingung karena baru kali ini dia memakai baju seperti ini.

“nanti aku tidurnya pakai selimut saja” Krystal membuka pintu kamar mandi dan shock begitu melihat Minho yang tidur di ranjang sembari hanya memakai handuk seperti tadi?

“Opp..pa kke..napa..opp..pa tt..idak ..memakai baju? Nanti masuk angin loh” saran Krystal walau suaranya terdengar gugup.

“aku gerah sekali Krystal, dan juga aku capek makanya aku tiduran dulu” ucap Minho.

Gerah? Dia begitu dingin saat ini, Minho bilang gerah? Gak salah nih anak?

“Oppa jangan bercanda, ini kan musim dingin. Aku juga kedinginan apalagi pakai baju yang tipis seperti ini” ucap Krystal.

“kau dingin?” tanya Minho. Krystal mengangguk.

“sini” titahnya. Krystal menurut, dia duduk seranjang dengan Minho.

Greeebbb

Minho memeluk tubuh Krystal erat, hingga Krystal tidak bisa menapas dengan normal.

“sudah tidak dingin lagi?” tanya Minho dengan seringai nakal.

“masih” jawab Krystal jujur.

Minho menarik tali baju bagian luar Krystal hingga yang menempel di tubuh Krystal tinggal baju daster tanpa lengan.

“Krystal, kau mau kan menjadi seorang istri yang mau mematuhi suaminya?” tanya Minho.

*udah sampai sini saja tiittthhnya, aku gak berani bikin yang kaya gituan*

Sensor..sensor…sensor…

.

14 TAHUN KEMUDIAN

“Oppa, kapan kau akan mengajakku ke rumah kamu?” tanya Cheonsa pada seorang lelaki tampan di sampingnya.

“nanti kamu nyesel loh kalau lihat rumahku” ucap Yonggeun.

“ya padahal aku ingin berkenalan dengan umma, appa, nenek, dan kakek kamu” Cheonsa mengembungkan pipinya, mirip sekali dengan Sulli ketika Sulli sedang marah. Ya Cheonsa adalah anak Taemin dan Sulli.

“Lee Cheonsa, aku itu miskin aku bahkan masuk ke Chungdam atas beasiswaku. Kau salah memilih teman sepertiku” tatapan Yonggeun lurus ke depan. Cheonsa masuk ke sekolah dasar waktu umurnya masih 5 tahun, dan dia juga pernah loncat kelas saat dia kelas 4 langsung ke kelas 6 sedangkan Yonggeun masuk ke sekolah dasar waktu berumur 7 tahun, jadi wajar kalau Cheonsa dan Yonggeun bisa satu sekolah, tapi Cheonsa saat ini sedang duduk di bangku sekolah menengah atas kelas 2 Chungdam high school.

“aku tidak salah menilai teman, justru aku adalah orang yang paling beruntung yang bisa mendapatkan teman seperti dirimu Oppa” Cheonsa mengibaskan tangannya.

“Oppa aku juga punya sepupu yang seumuran denganku, kau mau tahu tidak?” Cheonsa mengganti topik pembicaraan.

“siapa namanya?” tanya Yonggeun. Dia sudah memiliki firasat kalau sepupu Cheonsa itu adalah anak dari___

“dia anak dari Minho ahjussi dan Krystal ahjumma, namanya Choi Min Jung” baru saja Yonggeun mau melanjutkan perkataan di batinnya. Cheonsa sudah memotongnya.

Ternyata benar kalau sepupu Cheonsa itu adalah anak Krystal dan Minho.

“kau mau aku kenalkan Oppa pada Min Jung setelah dia pulang dari California?” tawar Cheonsa.

“ya itu terserah nanti, aku takut akhir-akhir ini akan disibukkan oleh Ujian akhir” ucap Yonggeun. Dapat dilihat dari raut wajahnya kalau Cheonsa kecewa dengan perkataan Yonggeun barusan.

@home

“anak umma kenapa? Kok baru pulang sekolah langsung cemberut seperti itu?” Sulli bingung melihat kelakuan anaknya yang pulang dari sekolah dengan wajah yang ditekuk seperti itu.

“emang itu anak kamu saja? Aku juga ikut andil dalam itunya, dalam  menumbuhkan janinnya” ucap Taemin. Mungkin Taemin baru pulang kerja. Memang Minho, Taemin, Sulli, dan Krystal keluar dari grup mereka setelah mereka menikah.

Minho dan Taemin bekerja di perusahaan keluarga Choi, sedangkan Krystal dan Sulli tidak kerja apa-apa karena menurut mereka bekerja itu sangat melelahkan. *anggap saja Sulli itu adik Minho*

“iya Oppa juga ikut andil” pasrah Sulli.

“umma, appa kenapa kalian bersikap kekanak-kanakkan seperti itu?” bingung Cheonsa. Karena sejak kecil Taemin dan Sulli selalu bersikap kekanak-kanakkan. Bahkan di usia Cheonsa yang berumur 14 tahun itu mereka tetap bersikap kekanak-kanakkan.

“Oppa yang kekanak-kanakkan bukan aku” Sulli berpura-pura memarahi Taemin.

“sudahlah umma, appa, aku capek. Aku kesel dengan Yonggeun” curhat Cheonsa.

“YONGGEUN?” kaget Sulli dan Taemin bersamaan. Entah kenapa nama itu sudah tidak asing lagi bagi Taemin dan Sulli.

“memangnya kenapa?” Cheonsa tampak ingin mendengarkan cerita mereka tentang namja yang dia sukai ketika masuk Chungdam.

“ahh anio…lebih baik kamu tidur saja Cheonsa, sepertinya kamu capek” saran Sulli. Sebagai anak yang baik, Cheonsa menuruti ibunya.

Dengan langkah yang malas, Cheonsa menaiki tangga untuk sampai di lantai 2 tempat di mana kamarnya berada.

“apa kau merasa ada yang aneh dengan nama yang barusan anak kita bicarakan?” tanya Taemin.

“iya aku juga kaget ketika Cheonsa menyebut nama Yonggeun. Nama itu hampir mirip nama Jung Yoogeun anak asuh SHINee dulu kan?” tanya Sulli memastikan.

“iya aku juga beerfikir seperti itu, tapi ini Yonggeun bukan Yoogeun” elak Taemin.

“iya juga. Bagaimana kalau kita bicarakan ini semua dengan Minho Oppa dan Krystal. Bukankah mereka berdua sangat ingin bertemu dengan Yoogeun” usul Sulli.

“kau ini bagaimana, Minho hyung dan Krystal  kan saat ini sedang di california menjenguk Kibum ahjussi dan Yoona Ahjumma. Lagi pula ini baru perkiraan belum pasti Yonggeun itu Yoogeun” ucap Taemin.

.

@California

“mom kapan kita pulang ke Seoul?” tanya seorang gadis kecil nan imut, mungkin gadis itu seumuran Cheonsa.

“kau ingin cepat pulang ya Min Jung? Kau rindu dengan Fany Halmoni?” tebak Minho. Gadis itu adalah Choi Min Jung, nama yang berasal dari kata Choi Minho dan Jung Soo Jung.

“ne, aku juga rindu dengan Cheonsa”

“ya sudah besok kita pulang ke Seoul. Bagaimana kamu senang?” akhirnya sang ibu menengahi pembicaraan ayah dan anak itu.

“sangat senang sekali. Gomawo mom” Min Jung mencium pipi kanan Krystal.

Min Jung menaiki anak tangga untuk sampai di lantai atas.

“hmmm..anak itu. Tak terasa dia sudah kelas 1 sekolah menengah atas” Krystal tersenyum sendiri meihat tingkah anaknya yang kekanak-kanakkan itu.

“waktu begitu cepat berlalu ya Krys..tak terasa kita sudah mulai tua” memeluk Krystal dari belakang, Minho membisikkan sesuatu pada telinga Krystal “sarange my baby Soo Jung”

“Oppa ini geli sekali. Oppa ingat umur, kita itu sudah tua, jangan sseperti anak kecil” ledek Krystal.

“kau ini” Minho mengacak-ngacak rambutnya Krystal.

@morning

“Krys, kau yakin kita akan berangkat sekarang?” Minho mencoba meyakinkan perkataan Krystal kemarin.

“Oppa mau kalau anak kita kecewa?” Krystal tetap membereskan pakaiannya dan memasukkannya ke dalam koper.

“kalian mau kemana?” terdengar suara YoonA dari ambang pintu.

“umma, kami mau pergi ke Seoul” jawab Krystal.

“kalian mau menemui Tiffany Unni ya?” tebak YoonA.

“ne Umma” jawab Krystal.

“kalau begitu sampaikan salamku padanya. Sudah lama kami tidak bertemu. Mungkin 14 tahun.”

“ne Umma”

“mom, ayo kita berangkat. Nanti ketinggalan loh” teriak Min Jung dari luar, rupanya anak itu sudah tidak sabar menginjakkan kakinya ke tanah appanya.

“ne sayang. Umma kami berangkat dulu” mencium tangan YoonA dan Kibum, Minho dan Krystal benar-benar pergi meninggalkan rumahnya.

@Seoul

“Sulli kamu geserkan meja itu” perintah Tiffany.

Sulli menurut, dia menggeser meja yang ditunjuk Tiffany. Keluarga ini sedang menyambut kedatangan Minho, Krystal, dan anak mereka.

“Umma yakin kalau Min Jung akan pulang sekarang?” Cheonsa memastikan.

“iya. Kamu ini bagaimana kalau dia tidak ke sini, bagaimana mungkin umma dan halmoni membereskan ini semua” jawab Sulli.

“ya aku takut kalau mereka tidak jadi datang, sia-sia kalau mereka tidak datang” ucap Cheonsa sok dewasa.

Do it do it chu~ it’s true true true true it’s you

“kamu pakai nada dering lagu grup umma ya?” selidik Sulli.

“hehehe, iya soalnya aku suka banget dengan lagu ini.”

“yeobuseyo” Cheonsa menempelkan ponsel ke telinganya.

“Cheonsa ini aku Min Jung. Aku akan pulang sebentar lagi, sekarang aku lagi di jalan menuju rumah kamu, tepatnya di jalan tol” seru Min Jung dari sebrang sana.

“jadi benar kau akan ke sini Min Jung? Ya aku senang sekali. Aku tunggu ya kedatangannya” seru Cheonsa girang.

“di rumah nanti aku akan disuguhi apa?” goda Min Jung. Kedua anak ini persis sekali seperti Krystal dan Sulli dulu.

“banyak kamu cepat ya datang ke sini!”

“iya, kalau aku terlambat, salahkan supirnya oke. Kata appa mungkin beberapa kilometer lagi kita akan~ aaaahhhhhh” teriak Min Jung

Brakkk

“hallo~ Min Jung kau ada di sana kan? Hallo Min Jung jawab aku” Cheonsa terus memanggil-manggil Min Jung.

Tiffany dan Sulli berhenti dari aktifitasnya.

“ada apa chagi~” tanya Sulli.

“Min Jung, dia…dia mengalami kecelakaan” isak Cheonsa. Tiffany dan Sulli kaget, berarti Minho dan Krystal juga mengalami kecelakaan.

“tidak mungkin. Mereka tidak mungkin kecelakaan” seru Tiffany dan Sulli bersamaan bahkan tanda bacanya pun sama.

“cepat~ kau hubungi Oppamu. Cepattt~” teriak Tiffany. Sulli menurut, dengan bergesa-gesa, dia menekan satu persatu angka yang tertera di telpon rumahnya.

“ayo angkat…aku mohon Oppa ang…yeobuseyo” Sulli menghela nafas lega ketika Minho menjawab telponnya.

“aduhhh pinggangku sakit” ringgis Minho.

“jadi benar Oppa kalau kalian mengalami kecelakaan?” tanya Sulli.

“iya. Mobil yang berada jauh di depan kami mengalami tabrakkan hingga macet. Dan mobil yang kami naiki itu menjalankan dengan ngebut, sehingga waktu terjadi macet, mobil kami tidak keburu ngerem, sehingga jadilah seperti ini. Dan aduhh pinggangku sakit sekali terbentur pintu mobil” jelas Minho.

“jadi Oppa dan sekeluarga tidak apa-apa?” tanya Sulli

“tidak Sulli. Oppa dan keluarga Oppa baik-baik saja” ucap Minho menenangkan adiknya.

“fyuhhh syukurlah” Sulli menghela nafas (lagi).

Klikkk

Sambungan telfon ditutup dari sana.

“bagaimana?” tanya Tiffany panik.

“syukurlah Minho Oppa tidak terjadi apa-apa” jawab Sulli.

Sama seperti yang dilakukan Sulli tadi, Tiffany dan Cheonsa menghela nafas lega.

.

“Oppa kau tidak apa-apa” Krystal tampaknya khawatir dengan keadaan Minho yang sedari tadi memegangi pinggangnya.

“aku tidak apa-apa asalkan aku bersamamu” jelasnya.

“sadar umur Oppa, kau tidak malu kalau didengar Min Jung?” kesal Krystal. Minho memandang Min Jung.

“anakku, kau kenapa?” Minho sedikit heran biasanya Min Jung selalu cerewet kalau dia sedang berada di dalam mobil, tapi kali ini tidak.

“aku kesal appa. Kenapa macetnya lama sekali? Lebih baik aku turun saja” Min Jung nekat membuka pintu mobilnya dan berjalan ke arah kerumunan orang.

“Min Jung. Choi Min Jung kau mau kemana?” teriak Krystal.

“sudahlah, nanti kalau sudah tidak macet lagi, dia pasti akan kembali” ucap Minho menenangkan istrinya.

“emangnya ini ada apa sih? Kenapa macet kaya gini?” kesal Min Jung, rupanya dia tidak tahu apa penyebab terjadinya macet.

Dia terus berjalan untuk melihat lebih jelas penyebab pasti kemacetan ini.

“aahhhh” Min Jung menutupi matanya. Dia takut sekali ketika melihat seorang pria mungkin seumuran dengannya digotong oleh orang-orang. Tapi bukan itu yang membuat dia takut seperti itu melainkan pria itu wajahnya sudah penuh dengan darah. Min Jung takut sekali dengan darah.

“apa dia masih hidup?” tanya Min Jung tanpa melepas tangan yang menutupi matanya.

“Min Jung ayo cepat naik” sepertinya dia mengenal suara ini. Rupanya itu Minho appanya. Saking takutnya dia tidak menyadari kalau mobil sudah berjalan.

.

“Sulli Ahjumma” girang Min Jung ketika mendapati Sulli sedang menyiram tanaman.

“Min Jung kau sudah besar rupanya. Mana orang tuamu?” Sulli celingak-celinguk mencari sosok Minho dan Krystal.

“aku juga tidak tahu pasti mereka kemana, yang pasti tadi mereka berhenti di kedai ice cream” Sulli mengerti sekali dengan ucapan Min Jung barusan. Tak salah Minho dan Krystal pasti sedang pacaran di kedai ice cream tempat di mana mereka merayakan anniversary pertama mereka.

“Min Jung” girang Cheonsa dari arah tangga. Mereka berdua tidak pernah bertemu lagi selama 4 tahun, karena waktu Min Jung berumur 10 tahun, dia, Minho, dan Krystal pergi ke California.

.

“kita sudah berapa tahun ya tidak ke sini? Rasanya tempat ini tidak berubah” ucap Minho.

“mungkin karena kita jarang ke sini, jadi kita lupa sudah berapa lama kita tidak ke sini” balas Krystal.

“maaf, apa ini punya anda bibi?” seorang pemuda memberikan dompet kepada Krystal.

Krystal mendongakkan kepala.

Kenapa wajah pemuda ini hampir mirip dengan Yoogeun?

“YOOGEUN?” kaget Minho dan Krystal.

TBC

Bagaimana dengan ff sequelku? Mian ya kalau jadi rada ngebingungin dengan hubungan antara Sulli dan Minho. Anggap aja kalau mereka itu saudara, tapi mereka itu bekerja di management yang sama gitu.

Ayo koment ya, hargai jasa para author oke!!!

Categories: Fanfiction, Shiny Effects | Tags: , , , , , , | 5 Comments

Create a free website or blog at WordPress.com.